Tuesday 25 January 2011

konstruksi kurikulum pelajaran sosiologi

Konstruksi Kurikulum

Manajemen kurikulum adalah sebuah proses rancangan dan penyampaian dimensi- dimensi curiculum construction, curiculum development, implementation, fed back, evaluation, dan modification and institutionalization.
Dalam kerangka kurikulum yang termasuk dalam design adalah:
1. Konstruksi kurikulum terdiri atas :
a) Step 1 => Theoritical Based

Theoritical Based : Dari segi filosofi
Dari segi teori
b) Step II => Aplication Based
User => Pengguna


Buku sosiologi adalah buku favorit saya sewaktu di Madrasah Aliyah, selain guru yang mengajar sewaktu itu sangat profesional, sehingga pada pelajaran sosiologi sangat senang dan mudah di pahami, karena sosiologi adalah ilmu yang mengkaji interaksi manusia dengan manusia lain dalam kelompok (seperti keluarga, kelas sosial atau masyarakat) dan produk-produk yang timbul dari interaksi tersebut, seperti nilai norma serta kebiasaan yang dianut oleh kelompok atau masyarakat tersebut.
Jika ditanya mengenai apakah buku itu dari segi konstruksi kurikulum, apa telah memenuhi 2 langkah yaitu theoritical based, dan aplication based. Menurut saya buku ini telah memenuhinya :
1) Dari Segi Theoritical Based
• Dari segi filosofis
Seperti telah saya kemukakan, sosiologi berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang selama ini terjadi dalam kenyataan yaitu perubahan sosial di masyarakat. Sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentangmasyarakat dan kebudayaannya. Masyarakat menjadi tempat manusia berinteraksi sosial dengan manusia lainnya.Dalam masyarakat tersebut, terjadi berbagai fenomena yang melibatkan anggota masyarakatnya. Oleh karena itu, sebagai anggota masyarakat, seseorang perlu memahami lingkungan tempat ia berinteraksi sehingga dapat melaksanakan perannya sebagai anggota masyarakat.
• Dari segi teori
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Misalnya seorang sosiologi mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:
• Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam;
• Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya;
• Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.
Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat mempengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya.
Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat mempengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi.
2) Dari Segi Aplication Based
Objek Sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari induk hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Tujuan Sosiologi adalah meningkatkan daya dan kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Caranya adalah dengan mengembangkan pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala kemasyarakatan yang dapat dimanfaatkan secara efektif untuk memecahkan masalahmasalah sosial. Mata Pelajaran sosiologi merupakan mata pelajaran yang diberikan sesuai dengankurikulum yang telah ada, yang mana di dalamnya mempelajari masyarakat dengan berbagai macam gejala di dalamnya.
Para siswa adalah anggota masyarakat yang melakukan interaksi sosial. Oleh karena itu, para siswa juga memiliki tanggung jawab terhadapa masyarakat lingkungannya. Diharapakan mereka mampu menjadi anggota masyarakat yang kritis dan tanggap terhadap gejala- gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Mereka juga diharapkan sadar, peduli, dan berperan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal itu dimuali dari permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Dan buku ini, disusun untuk membantu mengembangkan kemapuan terhadap pemahaman siswa terhadap peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari- hari. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui konsep- konsep sosiologi; seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur soasial, lemabaga sosial, perubahan sosial, stratifikasi sosial, konflik sosial, serta integrasi sosial. Dalam buku ini, konsep- konsep sosiologi tesebut disajikan dengan pembahasan yang jelas deisertai contoh- contoh yang dekat dengan kehidupan sehari- hari.Siswa juga dilatih untuk mendiskusikan fenomena yang terjadi dalam masyarkat, dan berisi juga kegiatan- kegiatan yang dapat meningkatkan kesadran, kepedulian sosial dalam masyrakat, kreatifitas, dan etos kerja.
Jika ditanya mengenai dalam pelajaran ini apakah lebih banyak unsur knowledge atau unsur skills?, Maka menurut saya , ketika proses belajar- mengajar berlangsung yang lebih dominan adalah unsur knowledge 60 % dan unsur skills 40 %. Karena pada dasarnya tujuan pengajaran sosiologi di Sekolah Menengah Atas pada dasarnya mencakup sasaran yang bersifat kognitif dan yang bersifat praktis. Secara kognitif pengajaran sosiologi dimaksudkan untuk memberikan ilmu pengetahuan dasar sosiologi agar siswa mampu memahami dan menelaah secara rasional komponen-komponen dari individu, kebudayaan dan masyarakat sebagai suatu sistem. Sementara itu sasaran yang bersifat praktis dimaksudkan untuk mengembangkan ketrampilan sikap dan perilaku sosial yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan masyarakat, kebudayaan, situasi sosial serta berbagai masalah sosial yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

No comments:

Post a Comment