Tuesday 25 January 2011

kebutuhan remaja dan pemenuhannya

KEBUTUHAN REMAJA DAN PEMENUHANNYA
A. Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Lalu jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan berusaha mendapatkannya.Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut :
1. Penyakit
Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan besar dari biasanya.
2. Hubungan Keluarga
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep Diri
Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan.


4. Tahap Perkembangan
Sejalan dengan meningkatnya usia manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda untuk setiap tahap perkembangan.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
dibagi ke dalam lima tingkat sebagai berikut:
1) Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, antara lain pemenuhan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan seksual.
2) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis.
• Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya.
• Perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika masuk sekolah pertama kali, karena merasa terancam oleh keharusan untuk berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya.
3) Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, mendapat tempat dalam keluarga, kelompok sosial, dan sebagainya.
4) Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini terkait, dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.
5) Kebutuhan aktualiasasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.

B. Teori Kebutuhan Individu
Pada diri individu terdapat ketidak seimbangan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis yang telah di campuri oleh unsur pengalaman dan hasil belajar. Untuk menyeimbangkan kembali suasana fisiologis maupun suasana psikologis, seseorang harus mempunyai dorongan untuk kembali pada keseimbangan.
1. Teori individu pada umumnya
Inti dari teori Maslow adalah bahwa kebutuhan itu tersusun dalam suatu hirarki. Kebutuhan yang tertinggi adalah kebutuhan realisasi diri. Lima tingkatan kebutuhan menurut Maslow yaitu :
a) Kebutuhan Fisiologi
b) Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan
c) Kebutuhan rasa kemasyarakatan
d) Rasa ingin dihargai.
e) Kebutuhan untuk Mengembangkan diri.
Kelima kebutuhan tersebut di atas saling menunjang dan mengisi pemuasan akan kebutuhan tersebut dan akan terasa puas, namun selang beberapa lama dirasakan kebutuhan yang sama lagi. Manusia secara terus menerus melakukan bermacam - macam rangkaian kegiatan.
2. Teori kebutuhan yang dipelajari oleh Mc Clelland.
Inti teori ini yaitu pemahaman tentang akan semakin mendalam apabila didasari bahwa setiap individu mempunyai tiga jenis kebutuhan yaitu : Need for achierement, Need for Affiliation, dan Need for Power.
3. Kebutuhan peserta didik dalam perkembangannya.
Tujuh kebutuhan khas peserta didik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan yaitu : faktor undividual, faktoir sosial, faktor kultural, danm faktor religius. Dengan pandangan sosial psikologis kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah :
 Kebutuhan untuk menerim afeksi dari kelompok atau individu.
 Kebutuhan untuk memberikan sumbangan kepada kelompoknya.
 Kebutuhan untuk memahami.
 Kebutuhan untuk mempelajari dan menyelidiki sesuatu.
C. Kebutuhan Khas Pada Usia Remaja
Adanya tujuh macam kebutuhan khas remaja itu secara umum memang ada pada kebanyakan anak muda, tetapi tingkat intensitasnya sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga masing-masing, faktor sosial, individual, kultural dan religius. Untuk remaja Indonesia, kecenderungan agar mendapat pengakuan sebagai orang yang mampu menjadi dewasa, mendapat perhatian penuh dan kebutuhan akan kasih sayang tampak lebih menonjol dibanding kebutuhan lainnya. Nah, tidak ada langkah lain lagi yang dapat menjadi dasar pemahaman pada remaja kecuali menumbuhkan perhatian juga kasih sayang yang lebih dalam buat mereka. Tujuh kebutuhan khas remaja adalah sebagai berikut :
1.Dapat curahan kasih sayang.
2. Dapat diterima dalam kelompok.
3.Keinginan dapat mandiri.
4.Bisa berprestasi.
5.Dapat pengakuan sebagai prestise.
6. Dapat dihargai.
7. Memperoleh falsafah hidup.


D. Masalah Kebutuhan Remaja dan Konsekuensinya
Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan –kebutuhannya:
1) Upaya untuk mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi dewasa tidak semuanya dapat dicapai dengan mudah.
2) Sering para remaja mengalamai kesulitan untuk menerima perbahan-perubahan fisiknya.
3) Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering salah tingkah dan perilaku menjadikannya menentang norma.
4) Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kemandirian kebanyakan akan mengalami masalah terutama penyesuaian emosional.
5) Harapan untuk dapat berdiri sendiri berkaitan dengan masalah pemilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan.
6) Berbagai norma dan nilai dalam masyarakat merupakan masalah tersendiri bagi remaja.
Pada dasarnya setiap remaja meghendaki semua kebutuhannya dapat terpenuhi secara wajar.Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut secara memadai akan menimbulkan keseimbangan dan keutuhan pribadi. Remaja yang kebutuhan pribadinya memadai akan memperoloeh suatu kepuasan hidup, Selanjutnya remaja akan merasa gembira, harmonis dan produktif manakala kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara memadai.
Sebaliknya, remaja akan mengalami kekecewaan, ketidakpuasan, atau bahkan frustasi, dan pada akhirnya akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya.jika kebutuhannya tidak terpenuhi.

E. Usaha-Usaha Pemenuhan Kebutuhan Remaja dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan
Pemenuhan kebutuhan fisik atau organik merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini harus dipenuhi, karena hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap tegar (survival). Tidak berbeda dengan pemenuhan kebutuhan serupa di masa perkembangan sebelumnya, kebutuhan ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi, terutama ekonomi keluarga. Akibat tidak terpenuhinya kebutuhn fisik ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan pribadi dan perkembanagn psiko-sosial seorang individu. Menghadapi kebutuhan ini latihan kebersihan , hidup teratur dan sehat sangat perlu ditanamkan oleh orang tua, sekolah dan linkungan masyarakat kepada anak-anak dan para remaja. Realisasi hal ini di sekolah adalah pendidikan kesehatan, pendidikan jasmani, dan pentingnya usaha kesehatan sekolah (UKS). Khusus kebutuhan seksual, yang hal ini juga merupakan kebutuhna fisik remaja, usaha pemenuhannya harus mendapatkan perhatian khusus dari orang tua, terutama ibu. Sekalipun kebutuhan seksual merupakan bagian dari kebutuhan fisik, namun hal ini menyangkut factor lain untuk diperhatikan dalam pemenuhannya. Orang tua harus cukup tanggap dan waspada secara dini menjelaskan dan memberikan pengertian arti dan fungsi kehidupan seksual bagi remaja (terutama wanita) dan arti seksual dalam kehidupan secara luas. Pemenuhan kebutuhan dan dorongan seksual pada remaja, di mana pada saat itu mereka telah menyadari akan adanya norma agama, sosial dan hukum, maka banyak dilakukan secara diam-diam.
Pendidikan seksual di sekolah dan terutama di dalam keluarga harus mendapatkan perhatian. Progaram bimbingan keluarga, dan program bimbingan perkawinan dapat dilakukan secara periodik oleh setia organisasi ibu-ibu dan organiasasi wanita pada umumnya. Sekolah sekali-sekali perlu mendatangkan ahli atau dokter untuk memberikan penjelasan tentang masalah-masalah remaja, khususnya masalah seksual. Selain itu perlu juga diadakan program bimbingan keagamaan karena yang mampu untuk mengendalikan hawa nafsu pada dasarnya adalah rasa keimanan pada Allah SWT.

Untuk mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat dan mengenalkan berbagai norma sosial, amat penting dikembangkan kelompok-kelompok remaja untuk berbagai urusan, seperti kelompok olah raga, kelompok seni musik, kelompok koperasi, kelompok belajar, dan semacamnya. Pada kesempatan sekolah menyelenggarakan acara-acara tertentu seperti perpisahan sekolah, ada baiknya anak-anak ditugasi untuk ikut mengurus atau dimasukkan sebagai panitia penyelenggara.

No comments:

Post a Comment